Kita manusia tidak akan lepas akan sebuah informasi. Layaknya sebuah organ dalam tubuh kita, ketika kita kehilangan maka kita tidak akan disebut manusia, atapun makhluk hidup. Maka informasi akan selalu dibutuhkan dalam sebuah kehidupan.
Dan maka dari itu, semua makhluk hidup berusaha untuk mencari, membuat, dan menyebarkan sebuah informasi. Tak terkecuali DNA dalam tubuh manusia yang terus menerus memberikan informasi sel-sel dalam tubuh kita menerima informasi untuk menjalankan teknis fungsi, sesuai telah di tetapkan Tuhan.
Sejak zaman sebelum Roma menguasai sebagian besar dunia, kita manusia sudah mencari, membuat dan menyebarkan informasi. Sehingga terbentuklah sebuah media. Meskipun pada zaman dahulu media lebih banyak di sebarkan oleh lisan ke lisan. Atau perintah dari penguasa.
Kini zaman telah berkembang, dan terbentuklah media sebagai alat untuk menyebarkan informasi ke manusia-manusia. Namun sayangnya sebuah media tidak terlepas dari dominasi sebuah pihak tertentu untuk mencapai tujuannya.
Sewaktu kita masih dijajah, media menjadi alat penting untuk membangkitkan rasa kebangsaan kita untuk menyatakan kemerdekaan, media telah membentuk manusia-manusia seperti Soekarno, Hatta, Syahrir, Natsir. Merekalah yang menumbangkan kolianlis sehingga kita menikmati tujuh belas agustus.
Namun, telepas dari semuanya, media tetaplah dikuasai oleh segelintir kelompok. Entah baik atau buruk. Tapi begitulah yang terjadi. Media akan memihak walau kadang tak terlihat jelas. Sehebat apapun media, tetap saja mereka dikuasai oleh penguasa yang memiliki kekayaan.
Belum ada sebuah media yang bebas dalam penyampaiannya yang tidak berpihak. Dan menyuarakan sebuah kebenaran. Sebuah media yang mengambil jalan tengah dan hidup dalam toleransi di tengah carut marut keberpihakan kubu. Dan pembodohan rakyat oleh kelompok-kelompok pencitraan dan pengumbar janji semata.