Diberdayakan oleh Blogger.

akar korupsi

Assalamualaikum wr wb
mumpung lagi stuck abis belajar, mendingan kita refresing dulu ok.

kali ini gua akan nulis tentang korupsi







ga usah kita pungkiri lagi kalo korupsi udah merajalela di negeri ini. bukan cuma di pemerintahan pusat. tapi dari mulai daerah, kecamatan, sampai institusi seperti sekolah masih banyak yang melakukan praktik korupsi. dan yang lebih gatau malunya lagi. para koruptor yang ketangkep bukannya pada insaf. malah pada senyam-senyum di kamera, ada yang perawatan facial di penjara, sampe nonton pertandingan tenis di Bali (ya, you now lah siapa)






tapi kalo di pikir-pikir kenapa negeri kita sampe bobprok kayak gini ya? padahal dari catatan sejarah, pada zaman penjajahan dulu negeri kita adalah negeri yg pemberani. yang ga takut mengorbankan harta, raga, bahkan jiwa demi kemerdekaan. dan para pemudanya bener-bener terpelajar dan ga matre. malahan pengen membangun negerinya jadi merdeka dan berpendidikan.

lantas kenapa sekarang jadi ngaco begini?
dan kenapa koruptor-koruptor ga pada jerah malah pada nambah terus?





menurut gua, ini semua di karenakan butterfly effect (weh gila bahasanya ya ) istilah gua denger dari seorang sesepuh. dan setelah gua cari di google. kira-kira maksudnya adalah dimana suatu komponen yg kecil dapat berakibat besar pada suatu sistem yg berjalan. atau membawa perubahan yang signifikan.


penjelasan gampangnya, misalkan lu punya jadwal kegiatan selama sebulan. nah waktu ngerjain jadwal yg pertama itu waktunya ngaret dan tertunda. jadinya efeknya bakalan ke kegiatan-kegiatan yang laen. juga bakalan tertunda.


hubungannya dengan korupsi?

hubungannya adalah, seorang koruptor adalah manusia. yang dulunya pasti berawal dari bayi dan beranjak dewasa. nah dalam proses tersebut tentunya ia akan mengalami proses pendidikan.

"proses pendidikan inilah yang menentukan dirinya apa dia akan menjadi seorang koruptor yang matrelialistis, atau seorang pemimpin yg bertanggung jawab dan bijak."

jadi semuanya berawal dan ditentukan dari pendidikan kita.

maka sekarang kita lihat pendidikan kita, apakah institusi pendidikan negeri ini telah mengajarkan kita untuk menjadi seorang pemimpin yg bijak, menjadi seorang pemuda intelektual yang analisis dan kritis, mendidik untuk menjadi indvidu yang bukan cuma berteori?


0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger
 
Copyright 2009 just take it
Design by BloggerThemes